Pendahuluan
Dalam dunia akademik, istilah tesis dan disertasi sering disamakan. Padahal keduanya berbeda secara mendasar, baik dari segi tujuan, kedalaman analisis, maupun kontribusi ilmiah.
Kesalahpahaman ini kerap membuat mahasiswa salah langkah dalam menyusun karya ilmiahnya. Artikel ini membahas perbedaan esensial antara tesis dan disertasi berdasarkan pedoman resmi perguruan tinggi dan sumber akademik terpercaya.
-
Definisi dan Tujuan Akademik
Tesis adalah karya ilmiah mahasiswa magister (S2) yang menunjukkan kemampuan menerapkan teori dan metode penelitian untuk memecahkan masalah tertentu. Fokusnya adalah penerapan ilmu secara sistematis dan analitis.
Sementara disertasi merupakan karya ilmiah mahasiswa doktor (S3) yang menuntut adanya kontribusi baru terhadap ilmu pengetahuan baik berupa teori, model, atau temuan empiris yang orisinal.
Singkatnya: tesis membuktikan kemampuan menggunakan ilmu, sedangkan disertasi membuktikan kemampuan menciptakan ilmu.
-
Perbedaan Tujuan dan Orientasi
Perbedaan paling menonjol antara keduanya adalah tujuan penelitian.
- Tesis (S2): berorientasi pada penerapan teori. Penelitian diarahkan untuk menguji teori yang sudah ada pada konteks tertentu.
Contoh: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan di PT X.” - Disertasi (S3): berorientasi pada pengembangan teori baru. Mahasiswa harus menemukan research gap dan mengusulkan model, teori, atau pendekatan yang belum pernah dibahas sebelumnya.
Contoh: “Model Kepemimpinan Adaptif dalam Transformasi Organisasi di Era Digital.”
-
Orisinalitas dan Kontribusi Ilmiah
Tesis tidak selalu menuntut temuan baru, cukup menunjukkan kemampuan menganalisis secara ilmiah.
Sedangkan disertasi harus menghadirkan orisinalitas—baik berupa teori baru, pendekatan baru, atau temuan yang memperluas wawasan keilmuan.
Karena itu, mahasiswa doktoral diwajibkan mempublikasikan sebagian hasil disertasinya di jurnal ilmiah bereputasi nasional atau internasional sebagai bukti kontribusi akademik.
baca selengkapnya https://www.pembuatantesis.com/5-alasan-mengapa-jasa-bimbingan-penulisan-disertasi-manajemen-jadi-solusi-tepat/
-
Ruang Lingkup dan Kompleksitas
- Tesis: Ruang lingkup terbatas dan fokus pada satu isu. Penelitiannya bisa diselesaikan dalam 6–12 bulan.
- Disertasi: Lingkupnya luas, melibatkan lebih banyak variabel, dan biasanya berlangsung selama beberapa tahun dengan analisis mendalam dan pendekatan multi-metode.
Selain itu, disertasi sering kali menyertakan bab khusus tentang kerangka teori, pengujian model, serta kontribusi ilmiah, yang tidak dijumpai dalam tesis.
-
Struktur dan Panjang Dokumen
Secara umum, keduanya memiliki struktur dasar serupa: pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil, pembahasan, dan kesimpulan.
Namun, disertasi jauh lebih rinci, lengkap dengan bab yang menjelaskan pengembangan teori dan refleksi kontribusi penelitian.
Panjang tulisan:
- Tesis: sekitar 80–150 halaman
- Disertasi: bisa mencapai 200–400 halaman, termasuk data dan lampiran
-
Proses Penulisan dan Evaluasi
- Tesis: Dibimbing oleh 1–2 dosen, dan diuji melalui sidang tesis yang menilai penguasaan teori serta metode penelitian.
- Disertasi: Membutuhkan proses bertahun-tahun, dengan tahapan ujian proposal, seminar hasil, publikasi ilmiah, dan sidang promosi doktor di hadapan dewan penguji yang lebih luas.
Selain itu, mahasiswa S3 wajib menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan mandiri dalam mengembangkan konsep ilmiah.
-
Kesalahan Umum Mahasiswa
Beberapa kesalahan yang sering terjadi:
- Menyamakan tesis dan disertasi. Mahasiswa S2 menulis seolah disertasi, atau sebaliknya.
- Tidak menemukan research gap. Mahasiswa doktoral gagal menunjukkan kontribusi baru.
- Metodologi kurang mendalam. Untuk disertasi, metode harus lebih kompleks dan mampu menjawab berbagai dimensi penelitian.
- Minim publikasi ilmiah. Padahal publikasi adalah bukti nyata kontribusi akademik.
-
Konteks Indonesia dan Internasional
Di Indonesia, sesuai Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi:
- Tesis menekankan penerapan teori ilmiah,
- Disertasi menekankan pengembangan teori baru.
Sementara di negara lain seperti Amerika Serikat, istilah “thesis” kadang digunakan untuk karya doktoral dan “dissertation” untuk karya magister. Namun esensinya tetap sama: tingkat kedalaman dan kontribusinya berbeda.
-
Implikasi bagi Mahasiswa Pascasarjana
Memahami perbedaan ini penting agar mahasiswa bisa menyiapkan diri sesuai tuntutan akademik.
- Mahasiswa S2 sebaiknya memilih topik yang aplikatif dan realistis.
- Mahasiswa S3 perlu menyiapkan portofolio riset yang kuat dan publikasi internasional sebagai bagian dari perjalanan akademiknya.
Keberhasilan penelitian tidak hanya bergantung pada kemampuan menulis, tetapi juga pada disiplin, konsistensi, dan kemampuan berpikir kritis.
Penutup
Tesis dan disertasi sama-sama menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik, tetapi keduanya memiliki esensi berbeda.
Tesis membuktikan kemampuan menerapkan ilmu, sementara disertasi membuktikan kemampuan menciptakan ilmu baru.
Memahami perbedaan ini akan membantu mahasiswa menentukan arah penelitian, mengatur ekspektasi, dan menyiapkan karya ilmiah yang benar-benar berkualitas serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
baca selengkapnya https://www.olahdatastatistik.id/3-langkah-mudah-publikasi-jurnal-scopus-dengan-harga-termurah-dan-terpercaya-di-indonesia/
baca selengkapnya https://bimbingantesisjurnal.com/